Daun cincau/tahulu.
 

Siapa yang tidak mengenal Cincau. Cincau merupakan agar-agar yang dibuat dari daun tumbuhan. Di Desa Cikareo, Kecamatan Cileles, Kab. Lebak, Banten Cincau bisa dibuat sendiri secara alami dari daun tahulu. 

Tahulu sebetulnya nama lain dari cincau yang dibuat dari tumbuhan bernama tahulu. Tumbuhan ini tumbuh merambat secara liar dikebun, atau di lahan bekas huma

Huma adalah nama dari sebidang tanah kering diperbukitan yang dijadikan lahan untuk penanaman padi. Metode ini umumnya banyak dilakukan oleh orang baduy. 

Lahan bekas huma biasanya ditumbuhi tumbuhan tahulu. Tumbuhan ini bukan sejenis pohon, melainkan merambat pada semak-semak.

Tahulu artinya cincau. Disebut tahulu karena bahan dasar pembuatannya dari daun tahulu. Daun yang digunakan adalah daun yang masih muda kemudian dicuci dan diperas. 

Seperti terlihat pada gambar diatas, daun tahulu diperas dengan menggunakan tangan didalam satu wadah yang sudah berisikan air matang. 

Selama proses pemerasan, campurkan juga air abu dari sisa pembakaran kayu bakar. Hal ini agar air perasan tahulu tadi cepat mengeras seperti cincau pada umumnya. 

Ibu saya mengatakan agar tahulu ini hasilnya bagus, dicampurkan juga daun bintotoet. Daun bintotoet diperas bersama daun tahulu agar cepat mengeras dan lebih kenyal.

Ibu saya menjelaskan, bedanya antara perasan tahulu yang memakai daun bintotoet dan yang tidak, adalah dari kualitasnya. 

Tahulu atau cincau yang memakai daun bintotoet hasilnya lebih bagus, lebih kenyal seperti agar-agar. Selain itu juga setelah jadi cincaunya tidak banyak berbusa. 

Setelah daun tahulu yang diperas dan mengental, kemudian disaring dengan menggunakan saringan. Diamkan selama 30 menit dan cincau pun siap dihidangkan. 

Tahulu yang sudah jadi/dok.pribadi

Cincau dari daun tahulu banyak manfaatnya, selain menyegarkan, kealamiannya juga bermanfaat untuk mengobati berbagai jenis keluhan seperti panas dalam, darah tinggi, sariawan dan meriang. 

Cincau tahulu cocok dinikmati saat panas bolong di siang hari. Agar lebih segar dan nikmat, bisa juga ditambahkan dengan air gula, sirup dan buah-buahan lainnya. 

Dilihat dari cara pembuatannya, cincau jenis ini sangat alami. Pembuatan cincau ini bagian dari kebudayaan yang sudah dilakukan dari generasi kegenerasi, oleh karenanya  harus tetap dilestarikan.