Balencong termasuk salah satu peralatan tradisional.

Peralatan tradisional atau teknologi tradisonal merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan dan masuk ke dalam 10 objek pemajuan kebudayaan. Sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, objek pemajuan kebudayaan terdiri atas;  Adat istiadat, Ritus, Pengetahuan tradisional, Teknologi tradisional, Seni, Bahasa, Permainan rakyat; dan Olahraga tradisional.

Banten memiliki beragam peralatan tradisional yang sudah ada secara turun-temurun. Hingga saat ini perlatan tradisional itu masih digunakan oleh sebagian masyarakat setempat untuk keperluan sehari-hari. Peralatan tradisional itu beragam macamnya, mulai dari alat pertanian hingga peralatan dapur. Dilihat dari cara pembuatannya, peralatan tradisional masih alami dan cenderung menggunakan tenaga manusia.

Sejarah telah membentuk kebudayaan dan peradaban masyarakat Banten sehingga Banten menjadi daerah yang kaya dengan warisan budayanya baik benda maupun tak benda. Warisan budaya tersebut tersebar diberbagai wilayah Kabupaten dan Kota. Berdasarkan penelurusan Banten Heritage, warisan budaya berupa teknologi tradisional umumnya memiliki kemiripan antara satu daerah dengan daerah lainnya, hanya saja penyebutan nama setiap peralatan ini berbeda di setiap daerah. Berikut ini adalah peralatan tradisional yang ada di Provinsi Banten:

1. Aseuk

Aseuk/dok. Banten Heritage

Bagi orang Banten, Aseuk mungkin sudah tidak asing lagi, namun banyak juga yang tidak mengetahui apa itu Aseuk dan digunakan untuk apa alat ini. Aseuk adalah alat tradisional yang biasanya dibuat dari kayu berukuran sebesar tangan orang dewasa. Aseuk sudah ada sejak masyarakat mengenal pertanian. Aseuk dapat ditemukan di daerah Banten khususnya di Baduy. Kenapa di Baduy? karena Aseuk menjadi alat untuk melubangi tanah dalam penanaman padi di lahan kering (Huma). Pertama-tama ambilah sebuah kayu kemudian potong dengan ukuran 3-4 meter. Runcingkan salah satu ujung kayu, setelah itu tancapkan aseuk yang sudah dibuat ke tanah. Lubang tadi kemudian dimasukan biji padi, atau bisa juga biji kacang-kacangan lainnya.

2. Arit


Foto Arit/dok.banten heritage

Arit berbeda dengan celurit. Jika kita telusuri di google arit disamakan dengan celurit, padahal arit berbeda dengan celurit. Arit adalah alat pertanian yang sering digunakan untuk membersihkan rumput liar di kebun. Meski demikian, fungsi arit sangatlah banyak, bisa digunakan untuk perlaatan memotong apapun, namun penggunaan arit khususnya adalah untuk membabad habis rumput di kebun atau pesawahan. Saat ini Arit masih bisa ditemukan di rumah warga dengan fariasi bentuk dan nama yang berbeda-beda. Misalnya, Arit Gobed, arit jenis ini memiliki ukuran yang sedikit lebih besar, namun fungsinya sama seperti Arit jenis lain pada umumnya.

3. Balencong

Balencong/dok.banten heritage.

Balencong masih dapat ditemukan di beberapa rumah warga. Peralatan ini masuk kedalam peralatan tradisional karena penggunaannya membutuhkan tenaga manusia. Balencong bisa ditemukan di Provinsi Banten. Peralatan ini digunakan untuk menggali tanah, terutama tanah yang keras yang tidak bisa digali dengan cangkul. 

4. Baliung Pemotong


Baliung pemotong pohon/dok.banten heritage

Baliung juga termasuk peralatan tradisional yang saat ini sudah jarang ditemukan. Baliung merupakan alat yang digunakan untuk memotong pohon. Sebelum ada gergaji mesin, masyarakat zaman dulu menggunakan Baliung untuk memotong atau menebang pohon. Sama seperti peralatan Arit dan Balencong, Baliung juga dibuat dari besi baja, hanya saja ukuran alat ini lebih tebal dan besar dengan memiliki dua mata pisau atas dan bawah. Baliung memiliki dua jenis, yaitu baliung pemotong dan baliung untuk mengkuliti pohon. Pada gambar di ats memperlihatkan baliung pemotong, sedangkan baliung untuk mengkuliti pohon seperti tampak pada gambar di bawah ini:

Baliung untuk mengkuliti pohon/dok banten heritage

5. Bandil

Bandil/katepel/dok.banten heritage

Alat yang satu ini sepertinya sudah tidak asing lagi di daerah kita. Di Provinsi Banten alat ini bernama Bandil (bahasa Banten) dan Katepel (Bahasa Indonesia). Bandil biasanya digunakan oleh anak-anak sebagai permainan, meskipun alat ini terbilang berbahaya apabila disalahgunakan. Bandil termasuk peralatan tradisonal, karena sebelum adanya bedil (senapan), alat ini sering digunakan untuk berburu di hutan. Alat ini bisa dibuat sendiri di rumah dengan bahannya yang sederhana. Bentuk bandil seperti terlihat pada gambar di atas, dibuat dari kayu, karet dan kulit sebagai wadah batu/peluru.

Sebetulnya masih banyak lagi berbagai jenis peralatan tradisional di Banten. Karena jumlahnya yang banyak sehinga tidak bisa dibahas satu persatu. Peralatan-peralatan tersebut dapat kita lihat pada gambar-gambar di bawah ini;

Golok



Etem. Alat ini digunakan untuk memanen padi sebagai alat pemotong padi dari tangkainya

Kapak atau disebut kampak (B.Sunda Banten). Dulu, masyarakat Banten sering menggunakan alat ini  untuk membelah kayu bakar. 

Garpuh. Alat pertanian yang digunakan untuk menggemburkan tanah.

Kored. Alat pertanian ini biasanya digunakan untuk membersihkan rumput liar di sekitar tanaman sayuran. Bentuknya yang khas akan lebih mempermudah para petani untuk membersihkan rumput-rumput kecil di sela-sela tanaman.